Senin, 12 Desember 2011

MANFAAT MINYAK ATSIRI SEBAGAI SUMBER AROMA TERAPI


MANFAAT MINYAK ATSIRI SEBAGAI SUMBER AROMA TERAPI
Oleh :
Umi Kulsum dan Gusmailina
ABSTRAK
Salah satu kekayaan Indonesia adalah keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi di
dunia, karena memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga. Dari tumbuhan tersebut
terdapat tumbuhan penghasil minyak atsiri dengan tumpat tumbuh mulai dari dataran rendah
sampai sampai pegunungan Minyak atsiri bermanfaat baik sebagai obat-obatan, kosmetika
ataupun serta sebagai bahan yang digunakan dalam pengobatan aroma terapi dimana dalam
bidang kedokteran dikenal sebagai naturopati, yaitu terapi alternatif yang merupakan seni dan
ilmu dalam menggunakan minyak atsiri, yang diekstrak atau disuling dari tumbuhan berupa,
daun, bunga, biji, kulit, atau akar tumbuhan.
Tulisan ini menyajikan salah satu manfaat dari minyak atsiri yaitu sebagai sumber
aroma terapi, serta beberapa jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri yang umum digunakan
sebagai aroma terapi.
Kata kunci: Tumbuhan berbunga Indonesia, tumbuhan penghasil minyak atsiri, obat-obatan,
minyak atsiri untuk pengobatan aroma terapi
1
LEMBAR ABSTRAK
MANFAAT MINYAK ATSIRI SEBAGAI SUMBER AROMA TERAPI
Indonesia memiliki kekayaan alam diantaranya adalah keanekaragaman sekitar 30.000
jenis tumbuhan berbunga. Dari tumbuhan tersebut terdapat jenis penghasil minyak atsiri yang
bermanfaat antara lain sebagai obat-obatan dimana salah satu macamnya pengobatan aroma
terapi. Terkait dengan hal tersebut tulisan ini mengulas manfaat minyak atsiri sebagai sumber
pengobatan aroma terapi dan hal lain yang terkait.
Kata kunci: Tumbuhan berbunga Indonesia, tumbuhan penghasil minyak atsiri, obat-obatan,
minyak atsiri untuk pengobatan aroma terapi.
2
ABSTRACT SHEET
BENEFITS OF ESSENTIAL OIL AS A STUFF FOR AROMA THERAPHY.
Indonesia is endowed with natural wealths that comprise among others biodiversity of about
30.000 flowering tree species. From those trees there are plants that produce essential oils
useful as e.g. medicinal purpose, one of which is the so called aroma theraphy. In relevant,
this article deals with essential oils as a stuff for aroma theraphy and others related.
Key words: Indonesian flowering plants, essential oil producing plants, medicines/drugs,
essential oils for aroma theraphy.
3
I. PENDAHULUAN
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar didunia,
walaupun bukan di urutan pertama dari ukuran luas, namun hutan Indonesia memiliki
kelebihan yaitu selain cahaya matahari yang tersedia sepanjang tahun disertai curah hujan
yang relatif tinggi, hutan Indonesia berada pada variasi geografi, topografi dan sejarah
geologis yang dinamis sehingga membentuk berbagai macam formasi hutan, mulai dari hutan
pantai, hutan mangrove/payau, hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan hujan dataran rendah,
hutan hujan pegunungan bawah, hutan hujan pegunungan atas, hutan musim bawah, hutan
musim tengah dan atas, hutan kerangas, hutan savana, hutan pada tanah kapur, hutan pada
batuan ultra basa dan hutan riparian atau tepi sungai, yang pada akhirnya menghasilkan
tingkat keanekaragaman hayati tumbuhan yang tinggi. Dunia mengakui bahwa hutan
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan paling besar didunia. Ada laporan bahwa
hutan tropik Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga, dan ini
merupakan suatu potensi yang luar biasa khususnya dilihat dari kaca mata kesehatan, sebagai
sumber bahan obat-obatan. Sementara itu menurut Heyne (1987), dari 171 suku tumbuhan
tinggi yang mencangkup 2799 jenis tumbuhan berguna dilaporkan sebanyak 1306 jenis dari
153 suku dinyatakan sebagai tumbuhan obat, data ini diluar tumbuhan rendah, sementara itu
PT Essai Indonesia melaporkan adanya 3689 jenis tumbuhan obat (Bell Air, 2006). Terkait
dengan tanaman obat tersebut, di Indonesia terdapat tumbuhan penghasil minyak atsiri
dimana tempat tumbuhnya tersebar dari dataran rendah hingga daerah pegunungan.
Tumbuhan atsiri tersebut juga merupakan kekayaan alam Indonesia.
Akhir-akhir ini penggunaan minyak atsiri mulai dikembangkan lagi sejak masyarakat
mulai merasakan manfaat dari pengobatan secara aroma terapi. Padahal menurut sejarah
pengobatan cara ini adalah pengobatan kuno, namun tertinggal sejak mulai dikembangkannya
obat-obatan sintetik. Ternyata dalam beberapa dekade terapi aroma dengan minyak atsiri
4
tersebut kembali digemari, karena masyarakat menilai bahwa terapi obat-obatan sintetis
membawa dampak buruk pada tubuh manusia akibat akumulasi bahan-bahan sintetis tersebut
pada organ penting tubuh manusia seperti ginjal liver dan sebagainya. Terkait dengan segala
uraian di atas, disajikan suatu tulisan yang mengemukakan minyak atsiri sebagai aroma terapi,
berikut pengertian tentang aroma terapi, manfaatnya, aplikasinya dan beberapa informasi jenis
tumbuhan penghasil minyak atsiri sebagai sumber aroma terapi.
.
II. AROMA TERAPI
A. Pengertian Aroma Terapi
Pengertian tentang aroma terapi dikemukakan oleh beberapa pendapat di antaranya
menurut Roemantyo dan Harini (1999) yang menjelaskan bahwa aroma terapi merupakan
aplikasi terapi yang menggunakan aroma atau wewangian segar yang diperoleh dari beberapa
jenis tumbuhan. Kemudian Rachmi Primadiati seorang dokter ahli kecantikan dan
aromatologi mengemukakan bahwa aroma terapi itu satu teknik terapi yang menggunakan
minyak atsiri dari tumbuhan dengan cara dihirup, diminum, dioleskan, atau dipijatkan
(Anonim, 2003). Selanjutnya dikatakan juga bahwa aroma terapi ini adalah bagian dari
kedokteran naturopati sebagai kesadaran kembali ke alam karena timbulnya efek samping
akibat penggunaan obat sintetis. Ada juga yang berpendapat bahwa aroma terapi adalah salah
satu terapi alternatif dimana terdapat seni dan ilmu dalam menggunakan minyak aroma
terapi, yang diekstrak dari daun, bunga kulit, pohon biji maupun akar tanaman, dengan
demikian merupakan pengobatan dengan menggunakan kekuatan dari tumbuhan (life force of
plant) (Anonim, 2006). Paduan ini sangat berguna untuk perawatan dan penyembuhan fisik
serta mental.
Akhir-akhir ini aroma terapi merupakan salah satu terapi alternatif yang banyak
digunakan oleh masyarakat komunitas modern. Umumnya bahan yang digunakan untuk
aroma terapi berasal dari minyak atsiri (essential oil). Bahan ini diperoleh dari ekstrak atau
5
proses penyulingan tumbuhan, baik yang berasal dari bunga, daun, kulit batang, biji ataupun
akar. Hasil ekstrak atau penyulingan ini disebut juga dengan minyak atsiri (essential oil),
biasanya bersifat sangat mudah menguap saat terkena panas atau cahaya. Selain itu minyak
atsiri murni yang digunakan untuk aroma terapi tidak digunakan atau dioleskan secara
langsung ke kulit, tetapi harus diencerkan terlebih dahulu. Cara kerja minyak atsiri sangat
efektif dalam terapi, hal ini disebabkan karena aroma minyak tersebut diyakini memiliki
kekuatan hidup yang tak dapat diabaikan begitu saja (Anonim, 2003). Indera terkuat dari
manusia adalah indera penciuman, sehingga dengan menghirup wewangian minyak atsiri
dapat menimbulkan efek yang kuat pada tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena minyak
atsiri larut dalam lemak, termasuk lemak pada tubuh manusia sehingga terserap dalam tubuh.
Pemahaman ini telah berkembang sehingga aroma terapi juga digunakan untuk perawatan dan
penyembuhan fisik serta mental. Proses terapi umumnya diawali dengan penciuman, aroma
wewangian dapat langsung mencapai paru-paru dan sistem sirkulasi darah begitu aromanya
tercium. Ukuran molekul minyak atsiri sangat kecil sehingga mampu mempengaruhi sistem
syaraf, pembuluh kapiler darah dan kelenjar getah bening yang terdapat di dalam lapisan
terluar kulit manusia, tepat dibagian bawah epidermis. Efek terbesar dalam aroma terapi ini
terjadi pada bagian otak, melalui sistem syaraf yang berhubungan dengan indera penciuman
(Roemantyo dan Harini. 1999).
B. Tujuan Aroma Terapi
Sebetulnya tujuan dari aroma terapi ini adalah mengambil manfaat minyak atsiri yang
berasal dari tumbuhan yang mengandung zat atau bahan aktif yang digunakan oleh tumbuhan
tersebut untuk mempertahankan diri terhadap serangan dari luar, misalnya hama atau
serangga. Zat tersebut tidak lain adalah hormon tumbuhan (Anonim, 2006). Dietrich Gumbel
dari Jerman pernah meneliti tumbuhan dan menemukan bahwa secara fisiologi manusia dan
tetumbuhan punya kesamaan dalam hal hormon, enzim, dan susunan kimia di dalam tubuh.
6
Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa bagian atas tumbuhan memiliki efek
penyembuhan pada bagian kepala manusia dan menembus epidermis (bagian atas) kulit.
Bagian ranting dan daun mempunyai efek penyembuhan pada jantung dan paru-paru dan
menembus dermis (bagian tengah) kulit. Sementara itu, bagian akar dan kayu berkhasiat
menyembuhkan bagian perut manusia (Anonim, 2003).
C. Aplikasi Aroma Terapi
Umumnya aplikasi aroma terapi dengan cara menghirup melalui indera penciuman,
tetapi akan lebih efektif jika bersamaan dengan terapi pijatan. Pada terapi pemijatan tidak
hanya minyak yang terlibat, tetapi juga komponen atsiri yang mengandung nutrisi untuk
mencegah iritasi atau alergi pada kulit. Peranan indra penciuman sangat penting, sebab
banyak penelitian telah membuktikan bahwa penciuman aroma sangat memengaruhi emosi
kejiwaan seseorang (Anonim, 2003). Setiap bau aroma memiliki ciri tersendiri, seperti aroma
karbol yang menyengat di rumah sakit, ataupun aroma bunga mawar yang membuat sejuk dan
menyegarkan. Sehingga aroma terbukti mampu membuat kita menjadi riang gembira, takut,
sedih, atau sekadar relaksasi (Imansyah, 2006).
Pada zaman Mesir kuno ribuan tahun yang lalu, praktek aroma terapi sudah
dilakukan, seperti pada saat mandi, pijat, dan membalurkan orang mati. Contoh lain
adalah ketika wabah penyakit pes melanda kota Athena kuno, yang pada saat itu belum ada
antiseptik untuk membasmi kuman, Hippocrates, yang sekarang dikenal sebagai Bapak
Kedokteran Modern, menggunakan mandi aroma terapi dan menyemprot wewangian untuk
membebaskan Athena dari wabah penyakit. Pada Perang Dunia ke II minyak atsiri untuk
aroma terapi digunakan untuk pengobatan karena pada zaman itu sulit memperoleh
antibiotika. Ketika itu minyak atsiri digunakan secara internal, yaitu diminum atau
dimasukkan ke organ tubuh. Sama halnya di di Yunani, ahli fisika Yunani kuno juga
menggunakan minyak dengan keharuman tertentu untuk pengobatan, wangi-wangian,
7
membalurkan jenazah, dan meningkatkan gairah. Wewangian sengaja ditebar untuk memberi
suasana nyaman. Namun, kebiasaan menggunakan wewangian aroma terapi ini mulai
ditinggalkan ketika ditemukan zat antiseptik yang membunuh kuman dengan cepat dan
murah. Baru pada tahun 1928 penggunaan istilah aroma terapi dipopulerkan oleh Rene
Maurice Gattefosse di Perancis (Anonim. 2003).
Secara tidak sadar banyak orang telah melakukan praktek aroma terapi, misalnya
ketika menghadiri pemakaman atau menjalani upacara adat pernikahan. Di Indonesia, nenek
moyang kita juga sudah mengenal praktek aroma terapi, seperti waktu melayat orang
meninggal, ruangan di sekitar rumah duka akan dipenuhi keharuman mawar. Sifat wangi
mawar yang antidepresan akan membuat orang-orang di sekitarnya menjadi lebih tenang.
Keharuman mawar ini selain menenangkan juga membangkitkan gairah. Oleh karena itu
mawar juga merupakan salah satu kelengkapan yang dipakai dalam upacara adat perkawinan,
dengan tujuan untuk meningkatkan gairah pengantin baru (Kris Budihardjo dalam : Anonim,
2006). Contoh lain, di daerah kepulauan Mentawai, banyak sekali masyarakat asli
menggunakan tumbuhan beraroma dalam acara adat maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak jenis kayu yang tumbuh di Mentawai, apabila di bakar akan mengeluarkan aroma
yang spesifik sehingga sering digunakan sebagai terapi untuk pengobatan dengan cara
pengasapan, termasuk bagi calon pengantin.
Rachmi Primadiati (dalam Anonimus, 2003) menjelaskan bahwa aroma terapi
hanyalah istilah modern, tetapi pengetahuannya adalah kuno, karena sejak zaman dahulu biasa
digunakan untuk rileksasi dan pengobatan. Di Perancis konsep aroma terapi ini semenjak
ratusan tahun lalu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesehatan manusia, terutama
terapi penyembuhan emosional (emotional recovery). Hal ini disebabkan karena kebahagiaan
hidup dan kesehatan manusia juga sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Konsep
ini selanjutnya diterapkan di berbagai bangunan rumah sakit dan klinik kesehatan, juga
diterapkan pada konsep penataan hotel-hotel bernuansa etnik, klinik kesehatan, dan
8
kecantikan di kota-kota besar, bahkan di rumah tinggalpun sebaiknya konsep ini baik
diterapkan.
Menurut Bel Air yang sudah memiliki ISO 9002 (quality), 14001 (safety), juga
sertifikat Halal dari Malaysia dalam (www.aromaterapialami.com), kelebihan aromaterapi
selain wanginya yang memberikan respon positif, juga menghasilkan oksigen dan ozone
(untuk membersihkan bakteri, jamur, debu), lalu minyak atsirinya berguna untuk mengobati
dan mencegah berbagai penyakit, sekaligus sebagai antioksidan. Disebutkan juga bahwa
dalam 1 alat aromaterapi ini, ada 7 fungsi yang dimiliki sekaligus antara lain: ionizer,
ozonizer, air cleaner, dust eliminator, air freshener, oxygen generator dan aromatherapy
health. Jika dijumlahkan dengan membeli semua alat-alat tersebut harga yang dibayarkan bisa
mencapai lebih dari 10 kali lipat harga aromaterapi tersebut. Ditambah lagi, aromaterapi ini
bisa dirasakan manfaatnya oleh semua orang di rumah, bukan hanya seorang saja. Tanpa
batasan umur dari bayi sampai orang tua bisa merasakan manfaatnya. Disarankan juga bahwa
dibanding bolak balik ke dokter dengan segala obat-obatan yg membebani kerja ginjal dan
liver, manfaat aromaterapi ini jauh lebih besar dari sekedar menghemat ongkos dokter. 1 alat
aromaterapi ini efektif untuk ruangan hingga 60 m2, jadi cukup menggunakan 1 alat, orang
serumah bisa merasakan sekali pasang. Dengan pemakaian 1 jam sehari sudah sangat
mencukupi karena dengan pemakaian selama itu sudah mengurangi jamur dan bakteri hingga
50% dan efeknya masih bekerja hingga 3 jam selanjutnya (direkomendasi oleh seorang dokter
dari Singapore).
Cara kerja aromaterapi di Bel Air (www.aromaterapialami.com), minyak atsiri
ditambah botanicool sebagai carriernya (yang murni diperoleh dari tanaman, merupakan hak
paten milik Bel Air), selama proses pemanasan melepaskan atom monooksigen, yang
kemudian bertemu dengan O2 di udara lalu membentuk Ozone ( O + O2 = O3). Ozone ini
mampu membersihkan udara dari jamur/bakter/bau tak sedap. Kemudian orang yang
menghirup akan merasa seperti berdiri di dekat air terjun, karena di sekitar air terjun kaya
9
akan Ozone (percikan air menimbulkan monooksigen yang bergabung di udara sekitar air
terjun membentuk O3). Demikian juga bila baru saja hujan lebat, udara di sekitar menjadi
kaya akan Ozone. Selanjutnya, Ozone bertemu dengan Ozone menjadi 3 molekul oksigen (O3
+ O3 menjadi 3 O2) sehingga menambah kadar oksigen dalam ruangan. Pada suhu pemanasan
yang stabil, catalytic burner menyebarkan aroma dan phytoncidere dari minyak atsiri, melaui
limbic system minyak atsiri langsung terasa manfaatnya dari pada melalui pemijatan karena
perlu waktu 2 jam untuk menyerap ke kulit dan masuk ke pembuluh darah. Hingga saat ini
Bel Air merupakan satu-satunya produk aroma di dunia yang memiliki aroma minyak nabati
ginseng, hinoki, green bamboo, green tea, basilic, lotus flower dan smoke cleaner, sehingga
dengan menggunakan/memakai aromatherapy ini, udara yang kita hirup terbebas dari polusi.
D. Manfaat dan Efek Aroma Terapi
Aroma mempunyai pengaruh yang sangat nyata bagi kehidupan seseorang. Sebagai
contoh nafsu makan dapat meningkat drastis atau justru menurun tajam apabila menghirup
aroma suatu masakan Demikian juga dengan emosi seseorang, ternyata dapat juga
dikendalikan oleh aroma yang dihirup.
Menurut Rachmi dalam Anonim (2003), minyak atsiri harganya cukup mahal karena
merupakan sari dari tumbuhan yang diperoleh melalui proses penyulingan. Misalnya, untuk
memperoleh sekitar satu sendok makan minyak atsiri mawar diperlukan 100 kg bunga mawar.
Tetapi meskipun mahal, kekuatan penyembuhan minyak ini mencapai 100 kali tumbuhan
aslinya. Hal ini disebabkan karena minyak atsiri mengandung bahan kimia asli dari tumbuhan
berupa zat antiseptik seperti fenol, alkohol dan molekul-molekul spesifik lainnya. Khasiatnya
selain menyebarkan bau harum juga menyembuhkan berbagai penyakit, minyak atsiri juga
punya efek anti-inflamasi yang mempercepat proses penyembuhan. Pada tahun 1887, khasiat
minyak atsiri sebagai antiseptik pernah diteliti oleh Chamberlain, dan hasilnya membuktikan
bahwa minyak atsiri memang memiliki manfaat sebagai antiseptik. Molekul-molekul yang
10
menyebarkan wangi ini bisa ditiru di laboratorium menggunakan bahan sintetis yang berasal
dari minyak bumi menjadi parfum, tetapi khasiatnya sangat berbeda. Selain itu Rachmi juga
mengemukakan bahwa minyak atsiri di samping mengandung molekul wangi juga
mengandung molekul yang menyembuhkan, sebab kandungan zat-zat kimia alami dari
tumbuhan tersebut bersifat antioksidan, sehingga mampu membantu mencegah proses
pembusukan. Di samping itu molekul-molekul antioksidan dapat meningkatkan kekebalan
tubuh secara alami. Oleh sebab itu orang Mesir kuno juga menggunakan minyak atsiri untuk
mengawetkan jenazah.
Berbeda dengan pengobatan secara kimia yang dalam jangka waktu tertentu akan
menimbulkan efek karena terakumulasinya bahan tersebut di dalam tubuh manusia. Terapi
pengobatan menggunakan minyak atsiri sebagai aroma terapi tidak menimbulkan efek
samping yang berbahaya. Hal ini diperkuat oleh dunia kedokteran naturopati yang telah
meneliti tentang akumulasi kandungan kimia minyak atsiri di dalam tubuh manusia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak ada akumulasi minyak atsiri di dalam tubuh. Sebagai
contoh penggunaan minyak lavender yang dioleskan ke kulit akan terbuang empat jam
kemudian lewat air seni, keringat, anus, dan mulut. Minyak atsiri tidak dianggap sebagai
benda asing oleh tubuh, tidak dianggap sebagai zat penyebab alergi, serta akan dikeluarkan
dari tubuh secara alami (Anonim, 2003 dan 2006; Sulistiyawan, 2006).
Akhir-akhir ini aroma terapi sangat digemari oleh berbagai kalangan, karena
kesadaran masyarakat akan efek samping pemakaian obat-obatan kimia semakin tinggi. Cara
ini ditempuh karena dianggap sebagai suatu cara untuk penyembuhan kesehatan secara
alamiah. Dr. Rachmi juga menjelaskan bahwa penyembuhan dengan aromaterapi ini
merupakan tindakan holistik internal dan eksternal yang tidak hanya mengobati gejala
penyakit yang tampak. Dengan pendekatan holistik, pengobatan terhadap setiap individu
tidak akan sama, karena setiap individu itu berbeda karakternya, bahkan pada orang kembar
sekalipun. Setiap karakter membutuhkan minyak atsiri yang berbeda pula. Misalnya untuk
11
orang yang pemarah tentu akan diberikan minyak yang bersifat menenangkan. Untuk orang
yang memiliki sifat agresif, pemarah, tak sabar, aktif, mudah stres, maka jenis minyak yang
digunakan adalah relaxing atau calming seperti camomile, jasmin, atau rose. Sedangkan
orang yang memiliki sifat tenang, depresif, introvert, maka jenis minyak yang digunakan
adalah uplifting atau stimulating seperti basil, lemon, dan violet. Di pasar umum baik
supermarket ataupun pasar konvensional, aroma terapi ini sudah banyak dijual, dan umumnya
untuk konsumsi rumah tangga dengan ukuran yang kecil, sekaligus alat berupa tungku kecil,
yang dibawahnya terdapat ruang pembakaran dengan lilin. Di bagian atas tungku terdapat
wadah tempat aroma terapi diletakkan. Penggunaan aroma terapi biasanya hanya beberapa
tetes lalu dicampur dengan air. (Gambar 1). Ada juga yang menyediakan lilin yang telah
dicampur dengan aroma terapi dalam wadah gelas yang siap dibakar. Lilin ini apabila dibakar
akan mengeluarkan aroma tertentu.
A B C
Gambar 1. Lilin aroma terapi (A), tungku aroma terapi (B), dan biang aroma terapi (C)
(Foto dokumentasi oleh Gusmailina)
Di negara maju semakin tinggi kesadaran orang untuk melakukan terapi pengobatan
dengan cara kembali ke alam, dan aroma terapi menjadi pilihan yang menarik dan sangat
banyak peminatnya. Hal ini juga disebabkan karena banyaknya publikasi penelitian-penelitian
ilmiah yang mendukung manfaat aroma terapi dalam penyembuhan berbagai penyakit.
Sebagai contoh di Inggris, aroma terapi dengan menggunakan minyak atsiri sudah digunakan
12
di sebuah rumah bersalin, mulai dari untuk sterilisasi sampai membantu proses kelahiran
(Roemantyo dan Harini, 1999; Sulistiyawan, 2006).
Dalam dunia kecantikan, minyak atsiri juga banyak diterapkan sebagai suatu metode
untuk merawat kecantikan. Karena diketahui bahwa minyak atsiri tersebut mampu menembus
kulit paling dalam, sehingga atas dasar ini yang menyebabkan para ahli kecantikan
menggunakan minyak atsiri untuk memelihara kecantikan. Selain itu manfaat minyak atsiri
tersebut ternyata mampu meningkatkan pergantian, kekencangan, menambah kelembaban,
mengurangi timbunan cairan atau selulit yang cukup mengganggu kecantikan kulit, serta juga
bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah. Dalam hal ini Rachmi menyarankan
pemakaian minyak atsiri dari cengkeh, jahe, sereh, dan adas untuk melancarkan sirkulasi
darah. Praktek aroma terapi untuk kecantikan ini sekarang lazim dijumpai di salon-salon
kecantikan dan spa. Bentuknya bisa berupa minyak atsiri yang dibakar bersama air di atas
tungku kecil. Bisa juga berupa pijat aroma terapi. Dengan pijat, ada dua manfaat yang
diperoleh tubuh. Pertama, minyak atsiri yang dioleskan ke kulit akan menstimulasi tubuh
menjadi lebih rileks. Kedua, hidung akan menghirup wangi minyak esensial yang telah
terbukti mampu mempengaruhi emosi. Minyak atsiri yang dihirup akan membuat vibrasi di
hidung. Dari sini minyak yang mempunyai manfaat tertentu itu akan mempengaruhi sistem
limbik, tempat pusat memori, suasana hati, serta tempat keberadaan intelektualitas (Rachmi
dalam Anonim, 2003).
II. PEMANFAATAN LAHAN UNTUK VEGETASI AROMATIK
Berdasarkan manfaat dari terapi aroma, maka timbul kesadaran orang sekarang ini
untuk memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah untuk menanam tumbuhan-tumbuhan
yang bermanfaat sebagai aroma terapi. Meski lahan sempit, diupayakan menanam tumbuhan,
baik di depan trotoar rumah, taman depan, taman samping, atau taman belakang. Kehadiran
tumbuhan aromatik ini akan sangat membantu produksi oksigen yang sangat diperlukan bagi
13
penghuni rumah serta kelancaran sirkulasi udara segar, dan yang penting adalah terapi aroma
secara gratis bagi penghuni rumah. Banyak jenis tumbuhan yang dapat menjadi pilihan
sebagai tumbuhan aromatik. Jika menyenangi pohon, jenis damar, cengkeh, kamboja,
cempaka, atau kayu putih dan lainnya bisa menjadi pilihan. Tetapi jika menyenangi tanaman
hias, sekarang ini juga banyak sekali pilihan yang dapat dibudidayakan dengan perawatan
yang cukup mudah, antara lain seperti perpaduan antara bunga melati, kenanga, kemuning,
mawar, pandan sayur serta masih banyak jenis lainnya. Tanaman ini akan menawarkan
suasana rumah yang romantis, apalagi kehadiran kolam ikan berukuran kecil maupun sedang
yang dilengkapi tanaman teratai atau lotus akan menambah nilai lebih, selain indah, wangi,
sejuk, juga berfungsi sebagai obat stres yang cukup ampuh. Selain itu juga akan
meningkatkan kekebalan tubuh, meringankan penyakit, menghilangkan bau-bauan yang tidak
sedap, menghilangkan asap rokok, mengurangi kadar nikotin dalam paru-paru, serta juga
mampu membunuh bakteri tertentu. Bahkan akhir-akhir ini banyak orang melirik perabotan
rumah yang terbuat dari kayu yang mengeluarkan aroma seperti, kayu cendana, kayu damar,
kayu casiavera sebagai kursi, meja dan lemari, karena akan memberikan sumbangan aroma
khusus di dalam rumah.
III. BEBERAPA JENIS TUMBUHAN PENGHASIL MINYAK ATSIRI SEBAGI SUMBER
AROMATERAPI
Pada umumnya aroma yang berasal dari tumbuhan bisa mengeluarkan minyak atsiri,
tumbuhan berbau wangilah yang mengeluarkan minyak seperti ini. Sumbernya bisa dari
kelenjar tertentu di dalam akar, umbi, batang, daun, buah, biji, atau bunganya. Seperti
minyak atsiri jahe, dihasilkan dari kelenjar yang terdapat pada umbinya, sedangkan mawar
ada di bunga serta batangnya. Minyak ini bisa disebut sebagai life force dari tumbuhan, dan
kadarnya hanya 0.01-0.1 persen saja. Sehingga diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak
untuk menghasilkan minyak atsiri yang cukup.
14
Di Pusat Litbang Hasil Hutan Bogor, minyak atsiri merupakan salah komoditas yang
menjadi topik penelitian sejak lama. Akan tetapi sampai sat ini hanya mencakup kepada
pencarian potensi, rendemen yang dihasilkan, serta teknologi prosesnya, dan belum kepada
pengembangan selanjutnya seperti sebagai salah satu bahan untuk terapi. Beberapa jenis
minyak atsiri yang telah diteliti antara lain kayu putih, nilam, gaharu, kilemo, masohi, kuli
lawang, cendana, cengkeh, pohon wangi, gemor, dan lain-lain. Untuk menghasilkan suatu
aroma spesifik dari satu jenis tumbuhan atsiri sesuai dengan manfaat yang dituju, perlu
perlakuan lebih lanjut, sehingga diperoleh aroma dengan tujuan dan manfaat tertentu.
Beberapa perusahaan besar dunia telah melakukan hal ini sekaligus memiliki patennya. Pada
Tabel 1 berikut tercantum beberapa jenis tumbuhan minyak atsiri sebagai sumber aroma
terapi serta khasiatnya. Ada juga jenis aroma dengan nama dagang yang patennya telah
dimiliki oleh suatu perusahaan.
Tabel 1. Beberapa jenis tumbuhan minyak atsiri sebagai sumber aromaterapi
No Jenis atsiri Khasiat Kelompok
tumbuhan
1 Eucalyptus Wanginya dapat menghilangkan bau secara efektif, serta juga
ampuh menghilangkan bakteri, antiseptik dan antiviral, berguna
untuk membersihkan, menyegarkan dan mengatasi hidung
tersumbat. Antiseptic dan anti virus. Mengatasi masalah asma,
sinus, infeksi saluran pernafasan, bronchitis, demam dan flu.
***
2 Kayu putih (Melaleuca
leucodendron)
Berkhasiat sebagai mildly analgesic, antimicrobial,
antineuralgic, antispasmodic, antiseptic (pulmonary, urinary,
intestinal), anthelmintic, diaphoretic, carminative, expectorant,
febrifuge, insecticide, sudorific, tonic.
***
3 Cinnamon minyak atsirinya berkhasiat sebagai antibiotik, antiseptik dan
antivirus yang dapat melindungi tubuh manusia
***
4 Gardenia Wanginya sangat identik dengan acara-acara besar dan mewah
seperti pernikahan, prom night dan pesta eksotis lainnya,
membuat orang merasa senang dan gembira
**
5 Jasmine (melati),
Jasminum sambach
menciptakan suasana romantis, tetapi jangan gunakan terlalu
banyak, sebab aroma yang kuat bunga melati justru membuat
udara menjadi tidak segar, bahkan bagi sebagian orang
mungkin sedikit menyeramkan
**
6 Lavender (Lavandula
officinalis)
Untuk relaksasi, dan keseimbangan tubuh, sebagai detoks dan
zat pengurang rasa sakit, berguna untuk mengurangi
perasaan cemas dan gelisah, menyeimbangkan tekanan
darah tinggi, anti depresi, menghilangkan rasa sesak atau
hidung tersumbat, mengatasi insomnia, jerawat dan eksim.
Berkhasiat sebagai analgesic, anticonvulsant,
15
antidepressant, antimicrobial, antirheumatic, antiseptic
antispasmodic, antitoxic, carminative, cholagogue, choleretic,
cicatrisant, cordial, cytophylactic, deodorant, diuretic,
emmenagogue, hypotensive, insecticide, nervine, parasiticide,
rubefacient, sedative, stimulant, sudorific, tonic, vermifuge,
vulnerary.
**
7 Cendana/ Sandalwood Aromanya dapat membantu menciptakan dan menuangkan
kreatifitas, dapat mengurangi depresi, dapat mengatasi masalah
sulit tidur serta masalah lain yang berhubungan dengan stres.
Sangat bermanfaat digunakan saat meditasi.
***
8 Pachouli (minyak
nilam)
(Pogostemon
patchouli)
Bagi kebanyakan orang aromanya sangat eksotik.
Menghilangkan kegelisahan, memperbaiki pembuluh
darah, meredakan batuk, membantu menetralisir racun
akibat kelebihan obat kimia dalam tubuh. Berkhasiat
sebagai antidepressant, anti-inflammatory, anti-emetic,
antimicrobial, antiphlogistic, antiseptic, antitoxic, antiviral,
aphrodisiac, astringent, bactericidal, carminative, cicatrisant,
deodorant, digestive, diuretic, febrifuge, fungicidal, nervine,
prophylactic, stimulant (nervous), stomachic, tonic.
****
9 Pine (minyak pinus) bisa mengingatkan orang pada suasana luar ruangan yang
begitu bersih sehingga menimbulkan rasa nyaman karena
berbau kayu ***
10 Mawar, neroli, clary
sage, dan vanila.
menenangkan diri dan pikiran **
Oceane *) berguna untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi,
memulihkan kejernihan pikiran dengan cepat, mengurangi
kegelisahan dan menciptakan suasana tenang dan
menyejukkan.
11 Chamomile *) Berkhasiat sebagai sistem anti peradangan yang cukup baik
12 cemara dan geranium Untuk keseimbangan dan kestabilan emosi, dapat menstimulasi
peredaran darah.
***
13 elemi dan myrhh.*) Untuk mengoptimalkan proses meditasi
14 ylang-ylang (bunga
kenanga kering)
(Cananga odorata)
memberikan efek tenang, anti depresi dan anti insomnia,
aphrodisiac, antidepressant, anti-infectious, antiseborrhoeic,
antiseptic, euphoric, hypotensive, nervine, regulator, sedative
(nervous), stimulant (circulatory), tonic.
***
15 Juniper dan lemon *) memiliki khasiat aroma yang menyegarkan ****
16 Kemuning (Murraya
Koenigi)
Sebagai tonic, digestive, laxative, helps reduce blood sugar,
excellent for prematuring of grey hair and to maintain natural
pigmentation. **
17 frankincense dan
bergamot (Citrus
bergamia)
Untuk yang ingin terinspirasi dan kembali bersemangat,
berkhasiat untuk aktifkan sel otak Bergamot berkhasiat untuk
analgesic, anthelmintic, antidepressant, antiseptic (pulmonary,
genitourinary), antispasmodic, antitoxic, carminative,
digestive, diuretic, deodorant, febrifuge, laxative, parasiticide,
rubefacient, stimulant, stomachic, tonic, vermifuge, vulnerary.
****
18 Lemon (Citrus
Limonum)
Sebagai anti-anaemic (high in vitamin A, B & C contents),
antimicrobial, antirheumatic, antisclerotic, antiscorbutic,
antiseptic, antispasmodic, antitoxic, astringent, bactericidal,
carminative, cicatrisant, depurative, diaphoretic, diuretic,
febrifuge (malaria and typhoid), haemostatic, hypotensive,
insecticidal, rubefacient, stimulates, white corpuscles, tonic,
vermifuge.
****
19 rosemarydan& membangkitkan semangat **
16
peppermint *)
20 Benzoin (Styrax
benzoin)
Anti inflammatory, antioxidant, antiseptic, astringent,
carminative, cordial, deodorant, diuretic, expectorant,
sedative, styptic, vulnerary.
***
21 Cedarwood (Cedrus
deodara)
Sebagai antiseptic, astringent, diuretic, expectorant, sedative,
helps in respiratory infection, skin conditions, venereal and
urinary disorders.
***
22 Cinnamon Leaf
(Cinnamomum verum)
Sebagai anthelmintic, antidiarrhoeal, antidote (to poison),
antimicrobial, antiseptic, antispasmodic, antiputrescent,
aphrodisiac, astringent, carminative, digestive, emmenagogue,
haemostatic, orexigenic, parasiticide, refrigerant, spasmolytic,
stimulant- (circulatory, cardiac, respiratory), stomachic,
vermifuge.
****
23 Pala (Myristica
fragrans)
Sebagai stomachic, digestive, carmative, good for diarrhoea,
clears uterus, aphrodisiac, helps in fever, good for hair care,
Analgesic, anti-emetic, anti-oxidant, antirheumatic, antiseptic,
antispasmodic, aphrodisiac, carminative, digestive,
emmenagogue, gastric secretory stimulant (indicated for
flatulent dyspepsia, nausea, diarrhoea, dysentery), larvicidal,
orexigenic, prostaglandin, inhibitor, stimulant, tonic.
***
24 Neem (Azadirachta
indica)
Sebagai antiseptic, antibacterial, blood purifier, very good for
skin & hair care, good insect repellent. ***
25 Pinus (Pinus
longifolia)
Analgesic (mild), antirheumatic, antiseptic, bactericidal,
expectorant (respiratory diseases- influenza, asthma, sinus,
bronchitis etc.), insecticidal, stimulant.
***
26 Cendana (Santalum
album)
Sebagai antidepressant, antiphlogistic, antiseptic (urinary &
pulmonary), antispasmodic, aphrodisiac, astringent,
bactericidal, carminative, cicatrisant, diuretic, expectorant,
fungicidal, insecticidal, sedative, tonic.
***
27 Tea Tree (Melaleuca
alternifolia)
Sebagai anti infectious, anti inflammatory, antiseptic, antiviral,
bactericidal, balsamic, cicatrisant, diaphoretic, expectorant,
fungicidal, immuno-stimulant, parasiticide, vulnerary. ***
28 Alpukat/Avocado oil
(Persea americana)
this oil is known for its deep penetrating action. It is expressed
from dry & dehydrated fruits. It is deep green in colour and
dark red in reflected light. Avocado oil when bleached is not
used for therapeutical purposes. One of the most serviceable
massage oils as the break down suggests : Contains vitamins -
A, B, d & Lecithin which have a healing effect on the skin.
****
29 Pyrethre *) Minyak atsiri ini berguna untuk anti serangga dan antiseptic,
melancarkan saluran pernafasan, membantu masalah encok,
rematik dan sakit tulang lainnya, meringankan masalah jantung,
darah tinggi, sakit kulit, gatal-gatal dan infeksi tenggorokan.
30 Feulille de menthe *) Menyejukkan, menyegarkan dan membuat rileks,
membantu mengurangi gejala mual dan masalah
pencernaan, sakit kepala, kelelahan mental, gejolak
selama menopause, efektif menyembuhkan flu.
31 Cyphre *) Menambah semangat dan menyejukkan jiwa, meredakan
batuk, flu dan pilek serta melancarkan sirkulasi darah.
32 Cedre du liban *) Merangsang gairah, meredakan ketegangan, rasa gugup
dan stress, meredakan radang tenggorokan dan batuk,
membantu masalah kulit berminyak, jerawat, ketombe dan
rambut rontok.
33 Caramel *) Essensial oil ini berguna untuk mencerahkan pikiran,
merangsang gairah, menghangatkan, memberi rasa
17
nyaman dan kenangan manis masa kanak-kanak,
membantu meredakan ketegangan, rasa gugup dan stress.
34 Canelle *) berguna untuk membantu menghilangkan kelelahan dan
depresi, memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi kejang
otot serta mengurangi rasa sakit encok/rematik, membantu
mengatasi perut kembung.
35 Bois de santal *) berguna untuk merangsang gairah, mengurangi stress dan
gelisah, meredakan batuk, melancarkan buang air kecil.
36 Ambre *) Untuk menenangkan pikiran, mencegah penuaan dini,
memperbaiki sirkulasi darah, membantu menyehatkan
tubuh, menghilangkan titik-titik hitam dan kerutan pada
wajah.
37 Antiacarien *) berguna untuk membasmi tungau, serangga. Penggunaan
minyak ini tidak boleh dicampur dengan aroma lainnya
dan harus menggunakan diffuser khusus.
Sumber: Anonim (2003; 2006); Imansyah (2006); Tilaar (2005); Bel Air (2006)
(www.terapialami.com);
Keterangan : *) Nama jenis Aromaterapi yang digunakan dalam perdagangan, merupakan
minyak atsiri yang bersumber dari tumbuhan, tetapi dimiliki oleh suatu
perusahaan dengan paten (kadang berupa tunggal, ada juga berupa
campuran);
**) Kelompok tumbuhan hias
***) Kelompok tumbuhan kehutanan
****) Kelompok tumbuhan perkebunan
IV. PENUTUP
Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi di dunia, Salah
satunya yaitu tumbuhan penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri memiliki manfaat yang
berguna sebagai obat-obatan, kosmetika serta sebagai bahan aroma terapi atau dalam bidang
kedokteran dikenal sebagai naturopati. Merupakan terapi alternatif yang menggunakan
minyak atsiri yang diekstrak atau disuling dari daun, bunga, biji, kulit, atau akar tumbuhan.
Tujuan aroma terapi adalah mengambil manfaat minyak atsiri. Khasiatnya selain
menyebarkan bau harum juga menyembuhkan berbagai penyakit, minyak atsiri juga punya
efek anti-inflamasi yang mempercepat proses penyembuhan Melalui indra penciuman aroma
dapat memengaruhi emosi kejiwaan seseorang, karena setiap bau aroma memiliki ciri
tersendiri, sehingga akhir-akhir ini banyak kalangan tertentu yang beralih melakukan
pengobatan secara aroma terapi karena tidak menimbulkan efek yang negatif.
18
Di Pusat Litbang Hasil Hutan (Bogor) minyak atsiri adalah salah komoditas yang
menjadi topik penelitian sejak lama. Akan tetapi hanya mencakup kepada pencarian potensi,
rendemen yang dihasilkan, serta teknologi prosesnya. Tetapi belum kepada pengembangan
selanjutnya seperti sebagai salah satu bahan untuk aroma terapi. Beberapa jenis minyak atsiri
yang telah diteliti antara lain kayu putih, nilam, gaharu, kilemo, masohi, kuli lawang,
cendana, cengkeh, pohon wangi, gemor, dan lain-lain. Untuk menghasilkan suatu aroma
spesifik dari satu jenis tumbuhan atsiri dengan manfaat yang dituju, perlu perlakuan lebih
lanjut, sehingga diperoleh aroma dengan tujuan dan manfaat tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Sekilas tentang aroma terapi. Aromatherapy Bel Air. Majalah
Aromaterapi Alami. Jakarta. 14 Februari. 2006.
_______ 2003. Aromaterapi, pengobatan kuno yang populer kembali. Majalah Tabloid.
Senior. Desember 2003.
Bel Air. 2006. www.terapialami.com. Diakses pada 14 Feb 2006
Heyne, K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Terjemahan Badan Litbang Kehutanan.
Jakarta
Imansyah, B.S. 2006. Sehatkah rumah kita dengan nuansa aromatik. Pikiran Rakyat.
Kamis, 04 Mei 2006. Bandung
Roemantyo, S., dan Harini. 1999. Magical aromatheraphy. Biologi. LIPI. Jakarta.
Sulistiyawan, D. 2006. Aromaterapi membuat sehat dan bugar. Harian Suara Merdeka.
Senin, 11 Desember 2006. Jakarta.
Prahastini, D. 2008. Udaraku bersih udaraku sehat. Harian Suara Merdeka, Maret 2008.
Jakarta.
Tilaar, M. 2005. Articles and Tips Aroma terapi. Martha Tilaar Group of Companies.
Brosur. Jakarta.
19

Tidak ada komentar:

Posting Komentar